Skip to main content

Data Kualitatif dan Kuantitaif; Sebuah Pengantar

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 24, 2012

Dalam usaha penulusuran fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai data dalam penelitian, seorang peneliti akan menjumpai dua macam atau sifat data yang masing-masing mempunyai jenis yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Data yang dimaksud adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian berikut.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diteliti secara langsung. Data ini menunjukkan kualitas atau mutu dari sesuatu yang ada berupa keadaan, proses, kejadian/peristiwa, dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan (perkataan). Misalnya, data mengenai intelegensi, keterampilan, aktivitas sosiabilitas, kejujuran, dan lain-lain.
Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari, dilihat dari jenisnya, data kualitatif dapat dibedakan atas lima jenis, yaitu:
  1. Data katagori yang dinyatakan dengan perkataan untuk menunjukkan bahwa suatu keadaan, proses atau kejadian termasuk dalam satu golongan tertentu.
  2. Data yang menunjukkan porsi dari setiap keadaan yang dinyatakan dengan perkataan, merupakan perbandingan dengan yang ideal atau keseluruhan.
  3. Data berjenjang, bertingkat yang dinyatakan dengan kata-kata untuk menunjukkan bahwa suatu keadaan atau proses termasuk pada suatu tingkatan mutu tertentu.
  4. Data yang bersifat relatif (berubah-ubah).
  5. Data yang bertentangan yang menyatakan jika satu yang ada, maka yang lain tidak ada.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang bisa diselidiki secara langsung dan bisa dihitung dengan menggunakan alat ukur sederhana. Dengan kata lain, data kuantitatif merupakan tanda-tanda kebenaran (fakta) yang nyata dan dapat ditangkap oleh panca indera. Misalnya, jumlah pegawai, besarnya gaji, lamanya pendidikan, dan lain-lain.
Data kuantitatif dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Data nominal (bernama)
Data nominal adalah data yang digolong-golongkan secara terpisah (diskrit), dan secara katagorik. Misalnya, jenis kelamin dapat digolongkan secara terpisah menjadi wanita dan laki-laki, kedua gejala tersebut bersifat bertolak belakang satu dengan yang lain, seperti dalam data katagorik dalam penelitian kualitatif, yang membedakannya hanya terletak pada penggunaan angka (data dinyatakan dengan angka) pada penelitian kuantitatif dan penggunaan kata-kata (data dinyatakan dengan pernyataan) pada penelitian kualitatif.
b. Data Kontinum
Data kontinumm adalah gejala yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau faktor-faktor yang bervariasi atau memiliki varians yang menunjukkan tingkatan atau perjenjangan secara kuantitatif. Misalnya, sosiabilitas, aktivitas, penggunaan bahasa, kecerdasan, dan lain-lain. Data kontinum dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai yang bersifat kontinyu, antara nilai yang satu dengan nilai yang lain mungkin selalu terbuka nilai penghubung atau perantara yang menggambarkan nilai yang satu tidak terpisah dari nilai yang lain.
Penskalaan data hanya dapat dilakukan pada data kontinum. Penskalaan data kontinum, dibedakan atas tiga jenis, yaitu: ordinal, interval, dan ratio.
Data Skala Ordinal
Data skala ordinal adalah angka yang menunjukkan posisi dalam suatu urutan (order) atau seri/rangkaian tertentu, misalnya urutan juara 1, 2, dan 3.
Data Skala Interval
Data skala interval adalah suatu urutan atau seri yang masing-masing menempati titik dengan jarak yang sama antar nilai yang berdekatan. Misalnya, pada tes prestasi akademik dalam sebuah sekolah. Dari hasil tes diperoleh nilai A=50, B=75, C=35, dan D=95. Jika diurut dari yang terendah sampai nilai yang tertinggi, akan menghasilkan data interval.
Data Skala Rasio
Data ini bertolak dari pengertian adanya nilai yang absolut, di dalamnya terdapat sejumlah nilai dengan interval yang tetap antara dua nilai yang berdekatan. Nilai 0 (nol) menjadi titik absolut yang menandakan tidak adanya gejala sama sekali. Misalnya, mengukur jarak 0 meter, berarti tidak ada jarak sama sekali.
Dari jenis data kualitatif dan kuantitatif, yang tidak dijumpai permasalahan dalam menentukan tingkat validitas dan reliabilitas datanya, terdapat pada data kuantitatif nominal, karena data ini hanya menghitung berapa banyaknya gejala, tidak menghitung bagaimana besar kecilnya suatu gejala.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset, 1991. Kartini Kartono, Pengentar Metodologi Research Sosial, Bandung: Alumni, 1980. John M. Echols dan Hassan Shadily, an English-Indonesian Dictionary, Jakarta: PT. Gramedia, 1995.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar