Skip to main content

Cara Penulisan Catatan Akhir (endnote)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 13, 2012

Endnote atau catatan akhir adalah catatan referensi yang diletakkan di akhir suatu karya tulis ilmiah, sebelum Daftar Pustaka. Pada dasarnya, teknik penulisan endnote persis sama dengan footnote. 

Demikian pula, ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk footnote, jugaberlaku untuk endnote, termasuk ketentuan untuk penulisan Daftar Pustaka. Perbedaannya, endnote diletakkkan di bagian akhir suatu karya tulis ilmiah.

Dalam pengetikan menggu-nakan word processor di komputer, konversi catatan kaki (footnote) menjadi catatan akhir (endnote) secara otomatis mudah dilakukan. (Contoh-contoh teknik pencatatan untuk berbagai jenis referensi, baik footnote maupun endnote.

Parenthetical Reference atau In-text Citation Parenthetical Reference, atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut “catatan dalam kurung”, berfungsi untuk menunjukkan referensi dari sebuah pernyataan yang disebutkan dalam teks, baik itu merupakan saduran atau kutipan langsung.

Parenthetical reference diletakkan di dalam teks dan diapit oleh tanda kurung. Secara umum, informasi yang perlu disebutkan adalah nama akhir pengarang, tahun terbit karangannya, dan nomor halaman. Antara tahun penerbitan karangan dan halaman yang dikutip dibubuhi tanda koma (,).

Contohnya: … kita harus mencari kenyataan pemikiran Islam yang dapat dikatakan mewakili Indonesia, namun pada waktu yang sama juga mempunyai kaitan yang nyata dengan pemikiran Islam secara umum (Madjid 1995, 23).

Jika, misalnya, ada dua buku atau lebih karya dari penulis yang sama (misalnya, Nurcholish Madjid dalam contoh di atas) yang dikutip dan kebetulan diterbitkan pada tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode dengan huruf kecil, misalnya (a), (b), dan seterusnya.

Contoh: … (Madjid 1995a, 27). … (Madjid 1995b, 23).

Bila karya tulis yang dikutip itu terdiri dari beberapa jilid, volume atau juz, maka nomor jilid, volume atau juz dari buku yang dikutip ditulis setelah tahun, diikuti oleh titik dua, lalu nomor halaman.

Contohnya: … (al-Zuhaili 1991, 11: 98).

Sementara itu, dalam hal pengutipan artikel atau entri ensiklopedi, maka nomor jilid ditulis setelah tahun terbit, diikuti oleh titik dua (;), kemudian seluruh halaman yang membahas artikel atau entri tersebut, meskipun yang dikutip itu hanya satu halaman.

Contohnya: … (Edgel 1979, 3: 796-800).

 Jika rujukan bersumber dari buku suntingan atau risalah (proceeding), maka yang ditulis adalah nama penulis asli bukan nama penyuntingnya, jika rujukan diambil dari dokumen-dokumen resmi seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Garis-garis Besar Haluan Negara, Peraturan Daerah, Surat Keputusan dan koran, maka nama sumber ditulis sebagai pengganti nama penulis.

Misalnya: Pemberian obat meningkatkan….. (Darise dan Kadir, 1973).

Hal ini telah diteliti sebelumnya (Saad, dkk, 2003).

Perkawinan adalah …(Pemerintah Republik Indonesia, 1974).

Inflasi ternyata naik mendekati angka dua digit (Kompas, 2 September 2004).

Untuk daftar pustaka bagi karya tulis ilmiah yang menggunakan Paren-thetical Reference (yang biasa disebut, Reference List atau daftar refe-rensi), berlaku ketentuan khusus dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan jumlah buku yang dikutip dari seorang pengarang, demikian juga dengan referensi yang berjilid.

Referensi Makalah®

*Dikutip dari Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah UIN Alauddin Makassar
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar