Skip to main content

Material Makalah; Analisis Masalah dalam Penelitian

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: October 18, 2011

Masalah yang telah dipilih sebaiknya dianalisis terlebih dahulu, agar hasil penelitian dapat dilakukan dengan baik, dari segi proses ataupun tujuannya. Analisis itu dapat dilihat dalam perspektif substansi, teori dan metode juga proses penelitian dan manfaat penelitian. Disamping itu, agar hasil penelitian benar-benar berarti dan bermakna (fungsional) sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian itu sendiri.
Ada beberapa bentuk analisis yang perlu diperhatikan:
1. Analisis Substansi Masalah
Analisis substansi masalah itu sendiri. Masalah yang dipilih memiliki relevansi akademik dalam arti termasuk bidang keilmuan apa; misalnya sosiologi, antropologi, filologi, manajemen, teologi dan sebagainya. Dengan mengetahui kedudukan masalah dalam konteks keilmuan yang ada, peneliti dapat menelusuri dan mendalami permasalahan itu dan menempatkannya dalam pokok bahasan atau sub pokok bahasan bidang ilmu tersebut. Dengan cara ini peneliti dengan mantap memiliki pangkal tolak dan sudut pandang keilmuan yang ada.
Kerlinger mengatakan dalam Imam Suprayogo bahwa ”jika hendak memecahkan masalah, kita harus secara umum mengetahui apa masalahnya. Analisis substansi masalah penelitian, dengan demikian, dapat memantapkan kedudukan kepakaran peneliti sesuai dengan bidang keilmuan yang menjadi konsentrasi dan keahliannya. Dengan melakukan penelitian untuk tesis, misalnya, seorang peneliti akan memiliki keahlian dalam masalah yang diteliti.
2. Analisis Teori Dan Metode
Peneliti hendaknya senantiasa menyadari bahwa perumusan masalah dalam penelitiannya didasarkan atas upaya menemukan teori dari dasar sebagai acuan utama. Oleh karena itu, setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Maka, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan digunakan.
Uraian dalam menganalisis teori merupakan hasil berpikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat di dalam masalah atau sub masalah yang akan diteliti. Masalah yang diteliti hendaknya dapat dicari rujukan kepustakaan, perspektif teoritik dan metodenya. Dengan pertimbangan ini dapat ditelusuri kajian kepustakaan baik berupa buku jurnal maupun hasil penelitian terdahulu, penelitian semakin tajam dan terarah dalam memfokuskan penelitiannya. Perspektif teoritik bermanfaat bagi peneliti agar penelitian yang dilakukan memiliki starting point dan point of view yang jelas sehingga peneliti akan semakin peka dan kritis dalam mencermati setiap fenomena.
3. Analis Institusional
Jenis, bobot dan tujuan penelitian hendaknya disesuaikan dengan institusi mana peneliti memperpersembahkan penelitiannya. Penelitian untuk persyaratan memperoleh gelar akademik tentu berbeda dengan penelitian pesanan atau penelitian tindakan (action research). Penelitian untuk skripsi tentu memiliki kulalifikasi yang berbeda dengan tesis atau disertasi. Perbedaan bisa terletak pada substansinya, seperti kedalaman, keluasan, keaslian, kejelasan, keutuhan masalah yang diangkat; atau pada metodologinya seperti perspektif teoritik dan analisisnya; maupun pada teknik penulisan atau pelaporannya.
4. Analisis Metodologis
Masalah yang diangkat hendaknya terjangkau, baik dari aspek metode pengumpulan data maupun datanya itu sendiri. Penelitian yang melibatkan para elite biasanya lebih sulit dilakukan daripada masyarakat awam, maupun agama, lebih sedikit jumlahnya. Penelitian tentang keuangan biasanya juga lebih sedikit karena datanya sulit dicari.
4. Masalah Yang Diangkat Hendaklah Aktual Disamping Berarti Dan Bermakna.
Meneliti adalah pekerjaan yang tidak mudah, yang membutuhkan tenaga, waktu dan biaya. Untuk itu, Peneliti hendaknya menghindari masalah-masalah yang sudah banyak diteliti. Masalah-masalah yang sepertinya menarik tetapi tidak fungsional, baik bagi peneliti, institusi, masyarakat maupun pengembangan ilmu, sebaiknya ditinggalkan. Penelitian tentang peranan kiai dalam pembinaan masyarakat atau penelitian tentang pengaruh wanita karier terhadap keharmonisan keluarga., misalnya, sudah terasa jenuh.
Agar penelitian dapat berarti dan bermakna, maka seorang peneliti harus memperhatikan beberapa kegunaan penelitian, yaitu:
  • Untuk kepentingan ilmu yang relevan dengan penelitian ini, mungkin untuk verifikasi teori, mungkin untuk aplikasi teori atau untuk menemukan teori yang sama sekali baru.
  • Bagi masyarakat, sebagai sumbangan bila diperlukan di dalam memecahkan masalah-masalah yang relevan, dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998. Mardalis, Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2006. Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta; Logos, 1997.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar