Skip to main content

Syarat Kesahihan Hadis Menurut Imam Abu Daud

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 01, 2011

Untuk melihat syarat kesahihan hadis menurut Imam Abu Daud dapat dilihat dalam hadis-hadis yang Abu Daud sendiri tuangkan dalam kitab sunannya. Dalam hal ini, ada tiga kelompok, yaitu:
Sahih mutlak,  syarat kesahihan hadis menurut Imam Abu Daud ini sama dengan kesahihan hadis menurut Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dan jenis inilah yang paling banyak dalam kitabnya dan syarat-syarat kesahihannya pun sama dengan Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.
Salah satu syarat syarat kesahihan hadis menurut Imam Abu Daud adalah Ittishal Sanad (sanad bersambung) dan tidak mursal, yaitu penyandaran hadis yang dilakukan oleh seorang Tabi’i (baik Tabi’i besar maupun Tabi’i kecil) langsung kepada Nabi. Dalam hal ini, ada Ulama yang berpendapat bahwa Tabi’i yang menyandarkan hadis kepada Nabi saw haruslah Tabi’i besar karena ia menerima hadis langsung dari sahabat Nabi saw. Sedangkan apabila Tabi’i kecil yang menyandarkan suatu hadis kepada Nabi saw, maka hadis itu tidak lagi disebut dengan mursal tapi mungqathi’.
Syarat kesahihan hadis menurut Imam Abu Daud terakhir berdasarkan kitab sunannya adalah, dalam satu bab terkadang hanya satu atau dua buah hadis saja yang dikemukakan. Hal ini dianggap telah cukup untuk membahas satu persoalan. Beliau tidak mengemukakan banyak hadis dalam satu persoalan karena khawatir kitabnya akan menjadi besar sekali.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abu Daud Sulaymân bin al-Asy’ats al-Sijistsns, Sunan Abu Daud, Jilid I, Bairut: Dar al-Fikr, 1994. Abu al-Thayyib Muhammad Syams al-Haqq al-Azhim Abadi, ‘Awn al-Ma’bud: Syarh Sunan Abî Daud, Jil. I, Bairut: Dâr al-Fikr, tth.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar