Skip to main content

Sebab Munculnya Aliran al-Maturidi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 20, 2011

Aliran al-Maturidiyyah dan aliran Asy’ariyyah timbul sebagai reaksi faham-faham golongan Muktazilah yang berpandangan rasional yang pada puncaknya dimasa pemerintahan bani Abbasyiah, setelah khalifah Al-Ma’mun tahun 827 M, menetapkan aliran Muktazilah sebagai madzhab negara,
maka seluruh paham yang bertentangan dengan negara akan mendapatkan perlakuan yang kejam, bahkan tokoh-tokoh yang bertentangan dengan paham negara banyak yang dibunuh, ditindas, disiksa khususnya bagi yang tidak mengakui al-Quran itu makhluk, yang kemudian kedua aliran tersebut diatas lebih popular dengan sebutan Ahlu as-Sunnah.
Abu Manshur al-Maturidi dan Abu al-Hasan al-Asy’ari hidup dalam satu masa. Keduanya memperjuankan tujuan yang sama, hanya saja salah seorang dari mereka, yaitu al-Asy’ari hidup di Bashrah tempat domisili pertumbuhan Mu’tazilah, adapun Abu Manshur al-Maturidi berada ditempat yang jauh dari pusat perselisihan. Namun demikian, gaung perselisihan itu bergema juga kekawasan di tempat ia berada. Di daerah-daerah sekitar Mâ Warâ’ al-Nahr juga terdapat kaum Mu’tazilah Irak, dan al-Maturidi menghadapi mereka. Karena itu tidak mengherankan kalau pendapat kedua orang tersebut berdekatan, tetapi tidak sama, selain karena persamaan lawan tersebut, juga karena tujuan kedua orang tersebut sama, yaitu membela kepercayaan yang ada dalam al-Quran dan dalam usahanya tersebut keduanya mengikatkan diri kepada kapercayaan itu.
Maturidiyyah dan Asy’ariyyah dilahirkan oleh kondisi sosial dan pemikiran yang sama. Kedua aliran ini datang untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak yang menyerukan untuk menyelamatkan diri dari ekstriminitas kaum nasionalis dimana yang berada dibarisan paling depan adalah Muktazilah, maupun ekstriminitas kaum tekstualis dimana yang derada dibarisan paling depan adalah kaum Hanabilah (para pengikut imam ibnu Hanbal).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Imam Muhammad Abu Zahra, Aliran Politik dan ‘Aqidah dalam Islam, Jakarta: Logos Publishing House 1996. Ahmad Hanafi, Teologi Islam, Jakarta : Bulan Bintang 2001. Ibrahim Madkour, Fi al-Falsafah al-Islamiyyah yang diterjemahkan oleh Yudian W. Asmin dengan judul Aliran dan Teori Filsafat Islam , Jakarta: Bumi Aksara. M.M.Syarif (edit), History of Muslim Philisophy, Wiesbaden, Otto Harrassowits, 1963. Sayyed Hossein Nasr, Intelektual Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Razak, Rasihon Anwar, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia 2007.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar