Skip to main content

Ayo Reposisi Derajat Kita di Sisi-Nya

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 04, 2011

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ada tiga hal yang membuat manusia masih menerima pahala dari usaha amalnya meski yang bersangkutan telah wafat. pertama, ilmu yang bermanfaat. kedua, anak yang saleh dan senantiasa mendoakan dan atau beramal yang niat pahalanya ditujukan kepada orang tuanya. ketiga, sesuatu yang diberikan, disedekahkan, disumbangkan untuk kebaikan, dan hal yang diberikan, disedekahkan, disumbangkan itu masih bermanfaat meski yang bersangkutan telah wafat. berdasarkan riwayat tersebut, manusia beriman memiliki kesempatan untuk senantiasa mengoptimalkan posisi mereka di sisi Allah swt. dengan amal ibadahnya.
SMP Negeri I Belawa, adalah sekolah yang berada di ibukota Kecamatan Belawa yang dikenal sebagai kecamatan yang bernuansa paling agamis di Kabupaten Wajo. Posisi strategis dari sekolah ini memberikan dampak banyaknya sisiwa yang melanjutkan pendidikan menengah mereka. Tahun ajaran 2011/2012 tercatat jumlah siswa yang belajar disekolah ini 478 siswa dan siswi. Sebuah fakta yang menantang bagi tenaga pendidik yang ada untuk mengoptimalkan proses pengajaran yang diterapkan, dalam kondisi sarana prasarana yang bisa dikatakan kurang memadai. Terkhusus untuk pengembangan ke-agama-an.
Atas kebijakan kepala sekolah (Sitti Najmah, S.Pd., M.S.i.), pengembangan ke-agama-an selain sifatnya berdasarkan kurikulum, juga ada yang bersifat harian. Pengembangan ke-agama-an yang sifatnya harian tersebut diterapkan dengan shalat berjamaah Dzhuhur pada setiap jam akhir tatap muka yang dilanjutkan dengan kultum (kuliah tujuh menit) yang diberikan oleh tenaga pendidik secara bergantian. program yang sebenarnya telah diterapkan sejak lama ini, membawa hal yang sangat positif bagi siswa, terutama bagi perilaku mereka kesehariannya.
Namun demikian kendala yang paling mendasar dalam program baik ini adalah tidak adanya tempat/ruangan yang cukup untuk lancarnya kegiatan tersebut. Hal ini berakibat kegiatan hanya bisa dilakukan secara bergilir dan antri, sehingga untuk melakukan program ini secara menyeluruh diperlukan waktu selama 20 pekan. hal yang sangat menghambat dan tidak efektif.
Untuk itu, panita yang dibentuk bersama pemerintah setempat memutuskan untuk membangun mushalla yang setidaknya dapat menampung 1/3 dari jumlah siswa yang ada, sehingga kegiatan yang dilakukan hanya berdurasi 3 hari untuk seluruh siswa. Mushalla yang direncanakan selesai akhir tahun ini memakan anggaran sebesar Rp.106.600.000.-. Pembangunan yang dilakukan sifatnya mandiri, dalam artian beban pembangunan dilimpahkan kepada panitia yang dibentuk oleh sekolah bersama pemerintah setempat yang sifatnya mandiri-terkait, dan tidak melibatkan akumulasi anggaran yang ada dalam satuan pendidikan karena anggaran untuk itu memang tidak ada.
Panitia yang dibentuk, dengan latarbelakang ini mengharapkan uluran tangan dan doa restu dari para dermawan setidaknya untuk membantu peserta didik dalam pembinaan ke-agama-an dalam rangka pembentukan moral mereka. Bantuan dan doa restu para dermawan Insya Allah menjadi salah satu amal yang pahalanya tidak terputus dan menjadi hal yang mereposisi kita secara positif di sisi Allah swt. Panitia pembangunan juga merencanakan melakukan doa bersama untuk keselamatan dunia-akhirat bagi seluruh dermawan setiap kegiatan yang dilaksanakan di mushalla tersebut.
Bagi para dermawan dapat memberikan sumbangan mereka melalui:
1. Unit Belawa Sengkang,
    No. Rekening 5047-01-005036-53-6
    A/N: Mushalla SMP Negeri I Belawa CQ. Dra. A. Rumedawati

2. Panitia Pembanguan Mushalla

3. Tenaga Pendidik SMP Negeri I Belawa

4. Petugas Pengedar Proposal Resmi

Untuk rincian anggaran dapat dilihat Di Sini

Daftar nama-nama dermawan yang telah memberikan sumbangan dapat dilihat Di Sini
Contact Person: 081355517163, 08124103841, 085242258072 




Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar